Sabtu, 17 Juli 2010

Papaku Perokok Berat Dan Pemikir Berat

Sewaktu papaku sakit keras, aku rasa ini karena dia perokok berat dan suka memendam perasaan, memikirkan masalahnya sendiri, suka mengalah walau di-jahati (dikhianati) oleh teman-temannya.

Pertanyaanku : “Apakah aku akan mengalami hal yang sama seperti papaku? Meninggal karena penyakit paru-parunya, dan beberapa temannya menyatakan bahwa dia terlalu ‘memikir’kan masalah yang dihadapinya dengan begitu berat!”

Jawabanku : “Aku tidak mau seperti papaku. Mati karena rokok, sebagai penyebab penyakitnya. Akhirnya mama yang menderita. Aku tidak mau merokok, dan aku tidak mau memikirkan persoalan hidup secara berle-bihan. Aku harus belajar memanajemen pikiranku, supaya bebas, dan memandang segalanya dengan wajar dan normal.”

Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk
menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
Roma 15:4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar