Jumat, 16 Juli 2010

Hukuman Dari Sidang Jemaat

Suatu hari, seorang pemuda berkeluh kesah padaku karena dia merasa di”khianati” oleh teman se-kuliah-nya, sehingga mendapat hukuman dari kampusnya. Dia sangat depresi dan merasa bahwa hukuman akan diterimanya dari : lingkungan, orang-tua, guru-guru, bahkan dari sidang jemaat di gerejanya.

Pertanyaan : “Pak Yos pernah mengalami perasaan seperti saya saat ini pak? Saya malu, saya merasa terhina, dan tidak ada muka lagi kalau saya datang ke gereja… “

Jawabanku : “Ya, itulah resiko seseorang yang telah berbuat dosa, dan telah diketahui / dibuka dosanya di depan umum. Aku dulu juga pernah mengalami hal ini, bahkan mungkin sampai sekarang, banyak yang masih menuduh dan menganggap bahwa aku adalah orang yang berdosa! Walau dosa yang kuperbuat itu sudah beberapa tahun yang lalu!”

Pertanyaan : “Bagaimana cara kak Yos menghadapi itu semua?”

Jawabanku : “Memang berat, rasanya hampir tidak be-rani muncul ke gereja, sama seperti kondisimu saat ini. Tapi, setelah beberapa waktu, banyak teman yang mengkuatkan dan mendorongku kembali. Dan, aku sadar, memang itulah RESIKO yang harus kute-rima sebagai seseorang yang berbuat dosa! Jadi, walaupun aku tidak ke gereja atau ke gereja, sama saja. Aku harus menanggung akibat perbuatanku itu!”

Pertanyaan : “Berapa lama hukuman itu kak Yos terima?”

Jawabanku : “Wah, itu kadang tergantung perasaan kita. Kupikir orang-orang (teman-teman, jemaat gereja) sudah lupa atau melupakan. Tapi perkiraanku meleset, masih ada juga yang mengingat-ingat setelah bertahun-tahun. Dan, mereka juga sering menceritakan dosa-dosaku ke orang lain juga!”

Pertanyaan : “Wow!... berat juga ya, hukuman dari Sidang Jemaat??”

Jawabanku : “Itulah faktanya. Namun kadang aku menghibur diri, toh TUHAN sudah me-ngampuniku (sesuai keyakinanku) dan semoga sidang jemaat juga kelak bisa me-ngampuni aku!”

sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. Mazmur 103:12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar