Sabtu, 17 Juli 2010

Lagu Untuk Anak Kami

Waktu anak saya, Samuel masih di dalam kandungan, seorang ibu menasehati kami di gereja, bahwa kami harus se-ring berkomunikasi dengan anak, bercakap-cakap dengan dia, walau dia masih berada di dalam kandungan ibunya. Kami setuju dengan nasehat dan konsep ibu tadi, maka kami mempraktekannya.

Kami sering bercakap-cakap dengan si kecil. Mengobrol dan bercerita tentang banyak hal. Sering, istri saya me-nyanyikan lagu-lagu pujian bagi Tuhan, dan membiasakan anak kami mendengarnya. Tentu, si Samuel kecil juga memberikan respon dengan berbagai tingkah dan reaksinya di dalam perut ibunya.

Salah satu lagu yang sering saya nyanyikan :

Tuhan Yesus setia, Dia sahabat kita
Dalam s’gala susahmu, selalu menghiburmu
Dia mengerti bahasa, tetesan air mata
Walau badai mengamuk, dan gelombang menerjang,
Tuhan Yesus setia!


Kami sadar, bahwa sebagai orang tua, sangat terbatas kemampuan kami untuk “mengerti bahasa tetesan air mata” anak kami yang akan lahir. Kami mengimani lagu ini, bahwa hanya Tuhan Yesus sendiri yang mengerti dan menjadi penghibur bagi anak kami kelak!
Sewaktu istri saya melahirkan, oleh kemurahan Tuhan, saya sempat melihat waktu anak saya dibawa oleh para suster. Saya tak sadar, ikut masuk ke dalam ruang tempat perawatan bayi. Posisi anak saya kaki dipegang seorang suster, kepalanya di bawah. Dia menangis dan menangis. Refleks, saya mendekati telinganya dan menyanyikan lagu tadi : “TUHAN YESUS SETIA”. Ajaib, bayi tadi berhenti menangis beberapa detik! Bagi saya, seolah dia mencoba me-ngenali suara saya!! Luar biasa!! Kemudian dia menangis lagi. Dan saat itulah para suster mengusir saya, karena baru sadar bahwa saya kok masuk ke ruang itu!

jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya." 2 Timotius 2:13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar