Seorang temanku bertanya, apakah aku pernah melihat TUHAN.
Pertanyaan : “Kamu pernah melihat Tuhan?”
Jawabanku : “Secara fisik memang belum. Tapi kita bisa ‘merasa’kan kehadiran-Nya bukan?”
Kata temanku : “Aku pernah melihat TUHAN!” (Dengan yakin). Kemudian dia berceritera :
Pada suatu hari, beberapa tahun yang lalu dia me-ngendarai mobilnya. Saat itu dia dalam kondisi depresi dan tertekan. Dalam ke putus asa-annya dia berpikir dan me-ngambil keputusan untuk berhenti ke gereja dan melayani Tuhan Yesus. Mendadak, dia melihat sesuatu peman-dangan yang ganjil di langit. Pada sore hari itu, segumpal awan membentuk seraut wajah. Wajah seseorang yang se-ring dilihatnya di lukisan-lukisan : wajah Tuhan Yesus. Gambar itu berbentuk siluet – tampak samping. Yang menarik, wajah Tuhan Yesus terlihat sedih, menunduk, dan meneteskan air mata!
Melihat ‘pemandangan’ khusus ini, temanku sangat me-nyesali keputusannya untuk meninggalkan ibadah dan pelayanannya bagi Tuhan!
Beberapa waktu kemudian, temanku membatalkan keputusannya. Saat ini dia masih aktif dalam pelayanannya, dan Tuhan memberkati dia luar biasa!
[Dan saya teringat sebuah lagu yang syairnya berbunyi kurang lebih begini – maaf jika salah, sudah bertahun-tahun yang lalu lagu ini kami nyanyikan :
Kau, Kau tumpuan hidupku
Gelap jalanku, Kau tangisi
Di tangan-Mu masa depanku
Tuhan Yesus janganlah menangis lagi
Tuhan Yesus, Tuhan tersenyumlah kini
Telah kuserahkan seluruh hidupku dan cintaku
Agar dapat berkenan pada-Mu!]
Berapa kali mereka memberontak terhadap Dia di padang gurun, dan menyusahkan hati-Nya di padang belantara! Mazmur 78:40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar